Instagram -->

Minggu, 05 Juni 2016

Beyond Imagine

"Kok dikasih jalan sih? Kan jadi lama kita, macet lagi"
" Saya percaya karma, kalo saya kasih jalan ke mbaknya, nanti kalo kamu dijalan, kamu dikasih jalan juga sama orang lain"
Setelah itu saya diam. Kata-kata itu hinggap di otak saya hingga hari ini. Mungkin sebenarnya hanya kalimat biasa, diucapkan dengan intonasi biasa dari bibir orang yang tidak spesial di hidup saya. Tapi entah kenapa, berhari-hari, berminggu-minggu setiap kali saya diam setiap kali saya melamun, kalimat itu terlintas begitu saja.
Menurut saya, itu kata-kata termacho yang bisa diucapkan seorang laki-laki. Beberapa laki-laki yang saya kenal tidak akan berpikir sejauh itu.Mungkin karma untuk diri mereka sendiri, ya pasti mereka memikirkan. Tapi karma untuk orang lain? hmm saya pikir tidak ada orang yang memikirkan orang lain, ngurusin hidup orang lain, banyaak spesies itu. Tapi untuk memikirkan benefit yang akan didapat orang lain? I don't think so.



" Kamu ga capek saya tanya-tanyain sepanjang film ?'
" Saya bisa donwload lagi nanti, saya bisa nonton berulang kali nanti, yang penting kamu paham" 
Ini juga bikin senewen. Senewen tapi bahagia.
Saya tidak suka diperhatikan, tidak suka kata-kata gombal dari laki-laki . Tapi percaya lah, kata-kata ini meluluh lantak kan gunung es kesombongan saya akan perhatian. Saya beberapa kali nonton bioskop dengan teman, saat saya tanya-tanya tentang filmnya biasanya mereka akan memarahi saya atau menyodorkan popcorn biar saya diam. Bukan mereka jahat (ya sedikit) tapi saya paham, memang kurang nyaman kalau ada yang rewel saat mereka sedang konsentrasi.
Setelah kalimat itu, saya diam. Saya mencoba memahami sendiri filmnya, coba saya cerna sendiri sembari memikirkan kalimat tadi. Saya terharu, kagum, speechless. Hingga film berakhir saya tetap diam. Hingga teman saya beranjak untuk pergi



Semua itu dikatakan oleh laki-laki yang notabene punya predikat jelek dimata orang lain. Saya pun dulu beranggapan dia orang yang seperti itu. Sampai saya telusuri lagi sifat-sifatnya, saya dalami lebih lagi kepribadiannya. Saya tau dia bukan orang seperti yang lain kira. Kalau ada kata-kata lebih dari "baik", saya akan gunakan kata-kata itu untuk dia. Tidak hanya baik diucapan, baik juga ditindakan. Teruntuk kamu, teman yang memperhatikan lebih dari kekasih, saya sangat tertolong dengan adanya kamu saat ini. Yang bisa menjadi sandaran dan panutan.